Logo YBH-AMG- BRIGHT-800X444

YAYASAN BERITA HIDUP

AMG INDONESIA

       -Children Ministry      -Partnership

       -Church Planting        -Radio Ministry

       -Counseling Ministry   -Bible Course 

       -STT Berita Hidup       -Mission Class

1.    ALLAH BISA BERSEDIH DAN MARAH JUGA

Manusia disebut segambar dan serupa dengan Allah. Sama-sama memiliki kepribadian.
Kalau manusia bisa sedih dan marah, berarti Allah bisa sedih dan marah juga.
Kalau hewan sedih dan marah itu karena instingnya bukan kepribadiannya.

Yehezkiel menuliskan kisah ini untuk memperingatkan umat Tuhan yang sudah menikmati kasih dan pemeliharaan Allah, tetapi kemudian berpaling kepada berhala dan berkompromi dengan kesenangan dunia.

Kedua bersaudari ini melambangkan umat Allah yang pernah dikasihi dan dipilih, tetapi kemudian berpaling kepada berhala. Ohola dan Oholiba ada kakak beradik yang sama-sama mendukakakan hati Tuhan.

RATAPAN ALLAH YANG PENUH GERAM, SEKALIGUS MENGHARUKAN

Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya.” (Ayat 5, TB). Ini mungkin ekspresi yang paling mengharukan dari Allah. Ini hati Allah yang lagi “Nggrantes” wolo-wolo kuwato. Sementara yang diprihatinkan merasa tidak terjadi apa2, tidak merasa bersalah, jalan terus.

Penyembahan berhala itu sama dengan hal yang mesum.
DENGAN OHOLA DAN OHOLIBA BERTINDAK MESUM MELACURKAN DIRI setara
ISRAEL yang sedang MENYEMBAH BERHALA ITU

Relasi Tuhan dengan bangsa Israel diibaratkan sebagai relasi suami isteri. Tentu saja ini relasi suami-istri secara rohani. Perselingkuhan istri kepada suami dalam lukisan ini sering mengacu pada penyembahan berhala oleh Israel kepada dewa-dewa bangsa lain. Harusnya Israel menyembah Tuhan mereka bukan menyembah para berhala yang lain.

Waktu itu Tuhan melalui Yehezkiel sedang menegur Israel agar tidak lagi berzinah secara rohani dengan menyembah dewa-dewa atau berhala-berhala bangsa-bangsa lain. 

Israel  yang sudah terpecah menjadi Israel Utara (Samaria) dan Israel Selatan (Yehuda) beralih menyembah dewa bangsa-bangsa lain dalam wujud berhala, maka mereka diberikan hukuman oleh Tuhan dengan diserahkan kepada  bangsa-bangsa lain.

2.    KECENDERUNGAN MANUSIA ADALAH SULIT BERUBAH

 “Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir.”  (ayat 8) Kecenderungan manusia adalah berbuat dosa di sepanjang usia, akibat dosa bawaan.

Untuk berbuat dosa, anak kecil tidak perlu diajari. Bahkan menjelang maut menjemput, orang masih saja cenderung untuk berbuat yang tidak berkenan bagi Tuhan. “, "Jika Engkau adalah Kristus, selamatkanlah diri-Mu dan kami!".” "Tuhan, ingatlah aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 

Ungkapan untuk hal ini adalah bahwa manusia adalah tempat bagi “Lupa & Luput.”

3.    SEPERTINYA TIDAK ADA PENGHALANG UNTUK BERHENTI DARI YANG DILAKUKAN SEKARANG

“Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.” (ayat  11). Oholiba, adiknya melihat kejadian itu, tetapi ia lebih bernafsu melakukan perzinahan daripada Ohola.

Bangsa ini tidak lagi sungkan dan takut untuk terus melakukan sesuatu yang mendukakan hati Tuhan mereka. Hal itu menggerakkan Tuhan untuk memberlakukan keadilanNya. “Aku akan membalaskan cemburuan-Ku kepadamu, sehingga mereka memperlakukan engkau dengan kemurkaan, hidung dan telingamu akan dikerat dan sisamu akan mati rebah oleh pedang. Mereka akan menangkap anak-anakmu lelaki dan perempuan dan sisamu akan dimakan api.” (ayat 25).

hidung dan telingamu, (penciuman dan pendengaran) indera kepekaan, yang tidak peka.
Tidak peka adanya Tuhan.

Cermin atau piranti apapun semula hanya retak, tergores, lama-lama menjadi pecah, tak berfungsi.

4.         TUHAN BISA MEMAKAI SIAPA SAJA UNTUK MENGINSYAFKAN KITA MESKIPUN MESTINYA KITALAH YANG MESTINYA MENGINSYAFKAN MEREKA. BUKAN TANPA SEBAB JIKA TUHAN MENEGAKKAN KEADILANNYA.

25: “Aku akan membalaskan cemburuan-Ku kepadamu, sehingga mereka memperlakukan engkau dengan kemurkaan

=BIS:
25 “Karena Aku marah kepadamu, Kubiarkan mereka memperlakukanmu dengan kejam.”

LALANG DAN GANDUM, WAKTU PANEN
=Waktu Panen: 
Melambangkan akhir zaman atau saat penghakiman, di mana Tuhan akan melakukan pemisahan yang adil antara orang benar dan orang jahaT

ORANG KRISTEN YANG MENJADI BULAN-BULANAN DI KAMPUNG.

 

 “Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau melupakan Aku dan membelakangi Aku, sekarang tanggung sendirilah kemesumanmu dan persundalanmu.” (ayat 35).

Setiap orang harus menanggung perbuatannya meskipun pengampunan ilahi itu tidak terbatas.

5.    KETIKA BERADA “DI ATAS ANGIN”

Ohola berarti “kemahnya sendiri” — menggambarkan Israel Utara yang membangun pusat ibadah sendiri di Samaria, bukan di Yerusalem. (lihat 1 Raja-raja 12:28–33).
Oholiba berarti “kemah-Ku ada padanya” — menggambarkan Yehuda, di mana bait Allah berada, namun tetap tidak setia.

Biasalah orang kalau lagi di atas angin atau saat di roda atas, jangankan teman atau kerabat, bahkan Tuhanpun akan direndahkan atau dianggap rendahan.

5.    AKIBAT DARI MENJAUHKAN DIRI DARI SANG PEMELIHARA

Hal Ohola dan Ohaliba adalah perumpamaan keras tentang akibat dari meninggalkan Sang Pemelihara kita. Kita ingat dalam Perumpamaan Anak yang Hilang. Ketika dia jatuh miskin di perantauan mau makan makanan yang tidak pantas bagi manusiapun tidak ada yang memberi. Siapapun bisa mengalami tragedI yang tragis ini ketika dia merendahkan keberadaan Tuhan dalam hidupnya. Ketika dia merasa tidak lagi nyaman di lingkungan yang ada Tuhan. Orang yang mulai kehilangan jati dirinya akan merasa risih berada dekat-dekat Tuhan. Maunya bebas sebebas-bebasnya.

Allah sangat mengasihi setiap manusia. Allah terus setia menantikan kesadaran mereka dari persimpangan jalan yang mencelakakan mereka sendiri.  TUHAN TIDAK BERKENAN DENGAN DOSA, MESKIPUN ITU DILAKUKAN OLEH UMAT PILIHAN YANG SUDAH IA TEBUS.BERITA HIDUP